
Tebing Tinggi | Bidik Info News / Sumatera Utara, 22 April 2024 – Menjadi seorang jurnalis bukan hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi juga mengemban amanah mulia sebagai penyebar kebenaran dan kebaikan. Bagi wartawan Muslim, profesi ini memiliki dimensi spiritual yang lebih dalam, di mana mereka dituntut untuk menjalankan tugasnya dengan berlandaskan nilai-nilai Islam.
Lima prinsip utama jurnalistik Islam menjadi pedoman bagi para pewarta Muslim dalam menjalankan tugasnya.
Pertama, menyampaikan kebenaran dengan hikmah sebagaimana firman Allah dalam QS An Nahl ayat 125. Wartawan Muslim harus menggunakan kebijaksanaan dan cara yang baik dalam menyampaikan informasi, sehingga mudah dipahami dan diterima oleh khalayak.
Kedua, melakukan verifikasi informasi dengan teliti seperti yang ditegaskan dalam QS Al Hujurat ayat 6. Sebelum menyebarkan berita, wartawan Muslim wajib memastikan kebenaran dan keakuratan informasi tersebut agar tidak menimbulkan kerugian bagi pihak lain.
Ketiga, menggunakan bahasa yang santun dan bijaksana dalam menyampaikan karyanya, sesuai dengan firman Allah dalam QS Al Isra ayat 23. Bahasa yang baik dan sopan akan membantu pesan tersampaikan dengan lebih efektif dan mudah diterima oleh khalayak.
Keempat, melaksanakan tugas jurnalistik secara profesional dan objektif seperti yang diamanahkan dalam QS An Nisa ayat 58. Wartawan Muslim harus adil dan netral dalam menyampaikan informasi, serta tidak memihak kepada pihak tertentu.
Kelima, memiliki wawasan keislaman yang luas dan gemar melaksanakan aktivitas sosial seperti yang ditegaskan dalam QS Al-Jumu’ah ayat 2. Seorang jurnalis Muslim yang baik tidak hanya cakap dalam bidangnya, tetapi juga memiliki pemahaman agama yang kuat dan selalu berusaha untuk berkontribusi positif bagi masyarakat.
Dengan menjalankan kelima prinsip ini, wartawan Muslim dapat menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan dan pencerahan bagi masyarakat.
Media massa, dengan para jurnalisnya yang berintegritas dan berlandaskan nilai-nilai Islam, dapat menjadi kekuatan positif dalam membangun masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera.**Alqur’an dan berbagai sumber*
( Red/ BIN – S.efendi, Nst)
Share Social Media