
BATAM,bidikinfonews.xyz / Tim DPD Partai Nasdem Kepri mengejutkan dengan penolakan menyerahkan berkas pendaftaran Calon Walikota Batam kepada rombongan Tim Kota Amsakar Ahmad yang datang ke kantor Nasdem sore ini, Jum’at 10/5/2024.
Alasan yang ambigu membuat situasi semakin rumit, terutama mengingat Amsakar adalah kader yang berpotensi direkomendasikan oleh partai untuk maju sebagai calon kuat walikota Batam di pemilu mendatang.
Meski demikian, tim penjaringan calon kepala daerah Nasdem Kepri menolak menyerahkan berkas dengan alasan yang tidak jelas.
Kedatangan Tim Kota yang dipimpin oleh M Nur,SH diterima oleh tim penjaringan calon kepala daerah Dr. Tengku Afrizal Dahlan beserta rekan di kantor DPD Nasdem yang berlokasi di Pasir Putih Batam Center.
Awalnya, mereka hanya bertujuan untuk mengambil berkas pendaftaran sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh pengurus Nasdem Kepri. Namun, penolakan yang terkesan tidak realistis menyebutkan bahwa yang bisa mengambil berkas haruslah Amsakar sendiri, dengan janji pengambilan berkas dijadwalkan kembali pada hari Senin.
Penolakan ini menimbulkan banyak spekulasi di antara relawan yang turut hadir, bahkan ada yang menduga ini sebagai upaya penjegalannya untuk maju dalam pilkada Batam melalui Partai Nasdem.
Terdapat juga persepsi bahwa ketua DPD Nasdem Kepri, Rudi, ingin istrinya yang direkomendasikan oleh Nasdem maju sebagai calon walikota Batam.
Meski demikian, awak Media hanya mendapat jawaban datar dari M Nur, yang menyatakan bahwa Amsakar adalah kader partai yang berkualitas untuk maju sebagai calon walikota Batam.
Terkait dengan langkah selanjutnya, M Nur menyatakan akan berkoordinasi dengan Amsakar langsung, karena dia hanya ditugaskan untuk pengambilan berkas pendaftaran dan tidak memiliki kapasitas untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Dengan dinamika politik yang semakin kompleks, Pilkada Batam menjadi semakin menarik untuk dipantau, khususnya dalam hal intrik dan dinamika politik di Partai Nasdem, di mana Amsakar, yang diakui secara faktual memiliki potensi paling besar, seakan terhambat oleh kepentingan internal partainya.
( BIN / DW )
Share Social Media