
Jakarta | bidikinfonews.xyz – Calon Ketua Umum Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) sekaligus pemerhati ojek online (ojol), Dr. Ir. Raden Kun Wardana Abyoto, M.T., menyampaikan duka mendalam dan kecaman keras atas tewasnya pengemudi Grab, Affan Kurniawan (21), yang dilindas kendaraan taktis Brimob saat aksi demonstrasi di Senayan, Kamis (28/8).
Menurut Dr. Kun, negara tidak boleh abai terhadap tragedi yang menimpa anak muda yang tengah berjuang mencari nafkah untuk keluarganya.
“Affan Kurniawan baru berusia 21 tahun. Negara seharusnya hadir menjamin keselamatan warganya, terutama mereka yang masih di usia produktif. Inilah yang saya sebut sebagai kemerdekaan sejati yang wajib dijamin oleh Indonesia,” tegas Dr. Kun usai melayat ke rumah duka, Sabtu (30/8).
Ia menilai profesi ojol saat ini merepresentasikan wajah buruh modern yang rentan menjadi korban. Banyak di antara mereka harus berjibaku dengan risiko kecelakaan, tekanan ekonomi, hingga ketidakpastian penghasilan.
“Driver ojol bukan hanya tulang punggung keluarga, tetapi juga urat nadi perekonomian kota. Tragedi ini harus menjadi momentum untuk perbaikan menyeluruh, agar buruh ojol mendapat perlindungan nyata,” tambahnya.
Dr. Kun mendesak pemerintah bersama aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini secara transparan, serta menegakkan hukum terhadap pihak yang bertanggung jawab. Ia juga menekankan perlunya penataan ulang kebijakan yang lebih berpihak pada kesejahteraan para pengemudi ojol.
“Saya mendesak pemerintah tidak hanya menyelesaikan aspek hukumnya, tapi juga merumuskan kebijakan yang memberi jaminan perlindungan kerja dan kesejahteraan yang layak bagi driver ojol,” ujarnya.
Selain itu, Dr. Kun menyampaikan simpati mendalam kepada keluarga korban dan komunitas ojol di seluruh Indonesia.
“Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Affan Kurniawan. Kehilangan satu nyawa rakyat kecil adalah luka bagi kita semua. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga diberi kekuatan serta ketabahan. Mari kita jaga kemanusiaan, karena kemerdekaan sejati adalah ketika setiap warga merasa aman dan terlindungi,” pungkasnya.
Dr. Kun menegaskan, tragedi yang menimpa Affan harus menjadi alarm keras bagi negara. “Negara tidak boleh hanya hadir saat krisis, melainkan harus konsisten melindungi rakyatnya setiap waktu,” tutupnya. ( ** )
Share Social Media