
👆👆 ▶️ Klik AudioÂ
Tebing Tinggi | bidikinfonews.xyz – Sumatera Utara, 13 Juni 2025
Oleh: Syahrial Efendi Nasution
Pimpinan Umum Media Bidik Info News dan Ketua Federasi Serikat Pekerja Percetakan, Penerbitan, Media dan Informasi, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia,Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Andi Gani NenaWea (FSP, PPMI, SPSI, KSPSI AGN) Kota Tebing Tinggi
Di tengah derasnya arus informasi dan menjamurnya konten digital yang serba instan, dunia jurnalisme dan kepenulisan saat ini seakan dibanjiri oleh para pujangga modern—mereka yang lihai merangkai kata-kata manis, namun seringkali hampa makna. Kalimat-kalimat indah bertebaran di media sosial, judul-judul bombastis memenuhi portal berita, tetapi hanya segelintir yang benar-benar menggugah kesadaran atau menggerakkan nurani publik.
Di tengah realitas itulah saya menyampaikan sebuah pernyataan sekaligus tantangan:
“Aku tidak butuh seorang pujangga atau penyair yang pandai merangkai kata-kata indah. Tapi carikan aku seorang penulis yang mampu mengguncang dunia hanya dengan mengubah satu huruf dalam setiap karyanya.”
Pernyataan ini bukan sekadar retorika atau hiperbola. Ini adalah cermin kegelisahan sekaligus panggilan bagi siapa saja yang masih percaya pada kekuatan tulisan: mampukah karya kita benar-benar menjadi pemicu perubahan? Apakah setiap huruf yang kita tulis memiliki daya ledak moral dan intelektual yang sanggup menggoyahkan ketidakadilan, membangunkan kesadaran, dan mengusik ketenteraman para pelaku kezaliman?
Menjadi penulis sejati bukan soal memperindah diksi, tetapi soal keberanian. Keberanian untuk menulis kebenaran, menyuarakan yang dibungkam, dan membuka yang disembunyikan. Seorang penulis sejati tak butuh sanjungan; cukup satu kalimatnya bisa membuat seorang pemimpin berpikir ulang atau menggugah masyarakat yang nyaris apatis terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Di tengah krisis kepercayaan terhadap media, kita memerlukan lebih dari sekadar pemberitaan—kita membutuhkan kesaksian yang jujur, tajam, dan menggugah. Tulisan-tulisan yang tak hanya dibaca, tetapi dirasakan. Tak hanya disukai, tetapi direnungkan. Tak sekadar viral, tetapi berdampak dan bermakna.
Untuk itu, saya mengajak seluruh insan pers, penulis muda, dan siapa pun yang masih percaya bahwa pena lebih tajam dari pedang: marilah kita lahirkan karya-karya yang bukan hanya memikat mata, tapi juga mengguncang jiwa. Karya yang tak sekadar mengikuti arus, tetapi menjadi arus itu sendiri.
Karena dunia tidak berubah oleh keindahan kata-kata, melainkan oleh keberanian makna yang tertulis di baliknya.
( BINews / S, Efendi,Nst )
Share Social Media
Mantap….Maju terus untuk Media Bidik Info News