
Jakarta | bidikinfonews.xyz/ – Pria berinisial A (44) yang sempat dilaporkan hilang akibat terseret arus banjir di Kali Bekasi akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Sabtu (8/3/2025) sekitar pukul 17.20 WIB. Jasad korban ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam radius 100 meter dari lokasi awal kejadian.
Kepala Sub Bagian Umum Kantor SAR Jakarta, Mikel Rahman Junika, mengatakan bahwa korban ditemukan dalam keadaan mengenaskan, tersangkut di antara tumpukan bambu dan sampah yang terbawa arus saat banjir melanda.
“Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di antara puing-puing bambu dan sampah yang menumpuk di aliran sungai,” ujarnya.
Pencarian Berlangsung Empat Hari
Proses pencarian korban memakan waktu empat hari sejak pertama kali dinyatakan hilang. Tim SAR gabungan harus menempuh perjalanan sejauh 20 kilometer dari lokasi awal korban tenggelam untuk melakukan penyisiran.
Pencarian dilakukan melalui dua jalur, yakni menggunakan perahu karet di sepanjang aliran sungai dan penyisiran darat di tepian sungai yang dipenuhi lumpur serta puing-puing sisa banjir.
“Upaya pencarian dilakukan dengan membagi dua tim. Tim pertama menyusuri sungai menggunakan perahu karet, sementara tim kedua melakukan pencarian melalui jalur darat,” jelas Mikel.
Menurutnya, kondisi medan yang sulit dan arus sungai yang deras sempat menyulitkan proses evakuasi. Namun, berkat koordinasi yang baik antara tim SAR gabungan, TNI, Polri, serta warga setempat, korban akhirnya berhasil ditemukan meski dalam keadaan sudah tak bernyawa.
Duka Keluarga dan Imbauan Masyarakat
Setelah ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk proses pemakaman. Keluarga korban yang sudah menanti dengan cemas selama beberapa hari akhirnya harus menerima kenyataan pahit atas kepergian A.
Tim SAR pun mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap bahaya banjir dan arus sungai yang deras, terutama saat musim hujan. Mikel menegaskan pentingnya kesadaran warga untuk tidak beraktivitas di sekitar aliran sungai yang sedang meluap guna menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
“Kami mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati, terutama saat debit air sungai meningkat. Jangan nekat menyeberangi sungai atau berada di sekitar aliran deras karena risikonya sangat besar,” pungkasnya.
Hingga saat ini, tim SAR masih terus melakukan pemantauan di sejumlah titik rawan banjir untuk mengantisipasi kemungkinan adanya korban lain atau kejadian serupa di wilayah terdampak.
( BINews )
Share Social Media