
Sinunukan | bidikinfonews.xyz / Sumatera Utara – Jembatan Airapa yang menghubungkan Desa Airapa dengan Bintungan, Kecamatan Sinunukan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara, jebol pada Rabu, 26 Februari 2025. Insiden ini terjadi setelah sebuah truk fuso milik CV. Laju Mahkota Permai (LMP) yang membawa muatan melebihi kapasitas jatuh dari rel jembatan, mengakibatkan besi penyangga patah dan merusak struktur jembatan secara keseluruhan.
Jembatan Airapa selama ini memang dalam kondisi rusak berat dan sering mengalami perbaikan darurat yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat serta perusahaan PT. Palmaris Raya. Namun, menurut warga, perusahaan lain yang juga menggunakan jembatan tersebut, seperti PT. Sago Nauli, dinilai kurang berkontribusi dalam perawatan maupun renovasi.
Seorang warga Desa Airapa, Zainal, menyampaikan kepada Bidik Info News bahwa sehari setelah kejadian, pada Rabu 26 Februari 2025, sebuah truk Hino milik PT. Sago Nauli juga mengalami kecelakaan serupa. Truk yang mengangkut muatan melebihi kapasitas itu melintasi jembatan yang sudah rusak dan akhirnya menyebabkan bagian rel jembatan patah.
“Kami berharap pihak PT. Sago Nauli bertanggung jawab untuk memperbaiki dan mengganti besi yang patah akibat kejadian ini. Jembatan Airapa merupakan satu-satunya akses utama bagi warga Desa Airapa, Bintungan, Bejangkar Baru, serta desa-desa lainnya di wilayah Batahan Selatan menuju Kecamatan Sinunukan. Jika jembatan ini tidak segera diperbaiki, maka aktivitas warga akan sangat terganggu,” ujar Zainal.
Selain sebagai jalur utama warga, jembatan ini juga menjadi akses penting bagi kendaraan perusahaan perkebunan yang beroperasi di wilayah tersebut. Kondisi jembatan yang sudah lama rusak diperparah dengan seringnya kendaraan berat melintas tanpa adanya kontrol ketat terhadap kapasitas beban. Warga berharap agar pemerintah daerah dan perusahaan-perusahaan terkait segera turun tangan untuk melakukan perbaikan permanen, bukan hanya perbaikan sementara seperti yang selama ini dilakukan.
“Kami sudah sering bergotong royong memperbaiki jembatan ini, tetapi tanpa adanya perhatian serius dari pihak yang juga menggunakan akses ini, perbaikan hanya bertahan sebentar. Kami ingin ada solusi jangka panjang, agar kejadian seperti ini tidak terus berulang,” tambah Zainal.
Masyarakat kini mendesak pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, untuk segera mengambil tindakan sebelum kondisi jembatan semakin parah dan berpotensi menyebabkan kecelakaan yang lebih fatal.
( BINews/HAR.Nst )
Share Social Media